Selasa, 21 Februari 2012

KITA DAN PROFESI PARA NABI


KITA DAN PROFESI PARA NABI

Kita menyadari bahwasanya diri kita ini hanyalah insan biasa jika dibandingkan para Nabiyullah, para sahabat dan ulama-ulama besar yang telah banyak mengubah dunia dengan karya nyatanya, seperti Asy Syahid Imam Hasan Al Banna, Sayyid Quthb, Syaikh Ahmad Yassin dsb. Kita paling-paling hanya bisa meneladani sekian persen dari apa yang telah mereka perbuat untuk dunia. Apalagi kita yang berprofesi sebagai “abdi negara”. Ya, walaupun istilahnya “abdi negara”, kita semua yakin bahwasanya pengabdian yang utama itu kepada Allah SWT dalam rangka mencari keridhoanNya.

Sebagai “abdi negara” kita tentu memiliki gerak terbatas, memiliki ruang lingkup yang dibatasi oleh ruang dan waktu. Walaupun demikian, tugas kewajiban kita sebagai manusia terpilih dalam menebarkan yang ma’ruf dan mencegah kemungkaran dalam peradaban dunia ini harus tetap dijalankan. Kadang mungkin ada diantara kita yang bersedih karena tidak bisa berbuat seperti para ulama dan para orang-orang shalih lainnya dalam beribadah. Tapi, saya teringat satu hal yang bisa dijadikan motivasi dalam beribadah sebagai “abdi negara” khususnya di bidang pertanian.. apalagi yang bekerja di institusi badan litbang seperti kita ini.

Coba kita lihat sejarah para Nabi, bukankah sebagian besar para Nabi yang diutus Allah berprofesi sebagai petani, peternak dan juga “abdi negara”...
Dalam sejarah Nabi Adam AS, setelah terusir ke Bumi ini Nabi Adam AS juga melaksanakan kegiatan bercocok tanam dan beternak. Di sejarah ketika kedua pasang anak beliau (Habil dan Qabil) akan menikah, Allah SWT memerintahkan kepada keduanya untuk berqurban. Dalam kisahnya, Habil memberikan Qurban terbaik dari hasil bercocok tanamnya berupa sayuran dan ternak, sementara Qabil memberikan hasil yang terburuk dari kegiatan bercocok tanamnya. Dan Akhirnya yang diterima Allah adalah qurbannya Habil yang memberikan hasil pertanian terbaiknya.

Begitu juga dengan nabi Nuh AS. Ketika Allah SWT memberikan “early warning” terhadap turunnya bencana, Nabi Nuh AS menyiapkan bahtera besar untuk keberlangsungan kehidupan masa depan. Nuh AS mengumpulkan hewan berpasang-pasangan dan juga tumbuhan yang berpasangan. Bisa kita simpulkan bahwa zaman itu Nuh AS telah berpikiran untuk melestarikan ekosistem hayati. Dan hasilnya bisa kita rasakan saat ini dengan beraneka ragamnya jenis makhluk hidup di dunia ini.

Nabi Ibrahim AS dan Ismail AS juga disebutkan dalam kisahnya mengembala ternak di sekitar jazirah Arab. Begitupun dengan Nabi Musa AS, setelah lari dari Mesir dan dicari tentara Fir’aun, Nabi Musa muda melarikan diri ke jazirah Arab dan bertemu dengan anak-anaknya Nabi Syu’aib AS yang sedang menggembala domba. Melihat Musa AS yang kuat dan telaten dalam me-manage gembala domba dengan baik, Nabi Syu’aib AS mengambil Musa AS menjadi menantunya.

Lain lagi kisah Nabi Yusuf AS yang mengharu biru, setelah dipisahkan dengan ayahnya (Nabi Ya’kub) semasa kecil, Yusuf AS menjalani kehidupan yang berat menjadi budak di kalangan Raja Mesir. Namun Allah SWT memberikan mu’jizatNya kepada Yusuf AS yang bisa mentahwilkan mimpi. Sejak itu Yusuf AS keluar dari perbudakan dan Yusuf AS dengan kepercayaan yang baru diterimanya mengajukan diri untuk menjadi “abdi negara”. Nabi Yusuf mengajukan diri menjadi bendahara negara, kalau sekarang setingkat mungkin menteri keuangan dan menteri pertanian. Kala itu Yusuf AS mentahwilkan mimpinya akan datang masa sulit pada kerajaan Mesir, akan datang 7 tahun musim panen berlimpah dan disusul dengan 7 tahun masa paceklik panjang setelahnya. Yusuf AS dengan pemikiran Inovasi Teknologi yang dimilikinya berpikiran untuk memaksimalkan panen pertanian dan peternakan pada 7 tahun pertama. Kelebihan pada panen tersebut setengahnya disimpan sebagai persediaan untuk musim paceklik 7 tahun selanjutnya. Dapat kita bayangkan gandum dan hasil pertanian tersebut mustahil tersimpan lama jika tidak ada inovasi teknologi kala itu, bukan saja gandumnya, tentu jeraminya juga diawetkan sebagai sumber makanan ternak yang tahan lama. (Kita saja di BPTP paling2 bisa mengawetkan silase untuk ketahanan 1 tahun). Dapat kita simpulkan sementara bahwa di Inovasi Teknologi saat Nabi Yusuf AS menjadi “abdi negara” tersebut sudah sangat maju. Dengan keberhasilan usaha tersebut Allah SWT mempertemukan kembali Yusuf AS dengan ayahnya nabi Ya’kub AS melalui saudaranya yang kehabisan logistik saat masa paceklik.

Masih banyak lagi para Nabi Allah yang berprofesi sebagai Petani, Peternak dan juga “abdi negara”. Bahkan Nabi Muhammad SAW yang sudah tidak asing lagi ditelinga kita ketika mudanya adalah seorang peternak dan peniaga ulung serta terpercaya di semua kalangan. Untuk menikah dengan istri pertama beliau Siti Khadijjah RA, rasulullah memberikan mahar sebanyak 20 ekor Unta (mohon dikoreksi dengan dalil shahih),  sejumlah kuda dan hewan ternak lainnya dari hasil usahanya sendiri. Itu menandakan Rasulullah SAW memiliki skill dalam dunia peternakan yang sangat baik.

Itulah profesi para Nabi yang diutus Allah SWT dengan profesi sebagai Petani, Peternak dan juga “abdi negara”. Itu menandakan profesi tersebut bukanlah profesi yang sembarangan, sebab para Nabi menjadikan profesi tersebut menjadi bagian hidupnya dalam merubah peradaban dunia ini menjadi lebih baik. para Nabi dengan profesinya tersebut menjadikan ladang amal dan ladang dakwah nya dalam men-syi’arkan amar ma’ruf sehingga peradaban dunia menjadi terwarnai dengan cahaya yang Allah turunkan kepada mereka.

Bersyukurlah kita menjadi bagian di profesi para Nabi itu, khususnya kita sebagai “abdi negara” di badan litbang / Balai yang menghasilkan teknologi di bidang pertanian. Setidaknya dengan ilmu yang kita dapatkan bisa bermanfaat bagi mayoritas penduduk negeri kita yang notabenenya berprofesi sebagai petani. Dengan kesempatan itu juga semoga kita juga bisa meneladani para Nabi yang juga menebarkan amar ma’ruf agar peradaban dunia khususnya di negeri kita dapat lebih terwarnai.

Mari... kita jadi Petani, Peternak dan “abdi negara” yang bersih, peduli dan profesional dengan meneladani Nabi Allah...


Jefrie JM-8
11.am Fokus Sukarami 21/2/12

Jumat, 10 Februari 2012

PEMANFAATAN BUNGKIL INTI SAWIT, SOLID DAN PELEPAH SAWIT SEBAGAI PAKAN SAPI BERKUALITAS


POTENSI PEMANFAATAN PRODUK HASIL IKUTAN PERKEBUNAN SAWIT (BUNGKIL INTI SAWIT, SOLID DAN PELEPAH SAWIT) SEBAGAI BAHAN PAKAN SAPI BERKUALITAS DI SUMATERA BARAT

Jefrey M. Muis 



Propinsi Sumatera Barat memiliki potensi perkebunan sawit yang cukup besar. Saat ini luas perkebunan sawit di Sumbar mencapai 345 ribu Ha yang tersebar di Kabupaten sentra sawit yaitu Pasaman Barat, Dharmasraya, Pesisir Selatan, Agam dan Solok Selatan. Selain itu daerah Sumatera Barat juga menjadi salah satu daerah potensial pengembangan Sapi Potong dalam mendukung Program Swasembada Daging Sapi dan Kerbau (PSDSK) 2014. Berdasarkan hasil sensus 2011 jumlah sapi di Sumatera Barat tercatat sebanyak 327.009 ekor. Pemerintah Propinsi Sumatera Barat juga telah mencanangkan Program Satu Petani Satu Sapi (SPSS) dalam rangka menunjang produktivitas sapi potong mendukung swasembada tahun 2014. Oleh karena itu diperlukan sumberdaya penunjang dalam rangka menunjang suksesnya program ini.
Produktivitas ternak dipengaruhi oleh faktor lingkungan sampai 70% dan faktor genetik hanya sekitar 30%. Diantara faktor lingkungan tersebut, aspek pakan mempunyai pengaruh paling besar sekitar 60%. Hal ini menunjukkan bahwa walaupun potensi genetik ternak tinggi, namun apabila pemberian pakan tidak memenuhi persyaratan kuantitas dan kualitas, maka produksi yang tinggi tidak akan tercapai (Mathius et al, 2004). Disamping pengaruhnya yang besar terhadap produktivitas ternak, faktor pakan juga menentukan  biaya produksi  dalam usaha. Biaya pakan ini dapat mencapai 60-80% dari keseluruhan biaya produksi. Pakan utama ternak ruminansia adalah hijauan Tanaman Pakan ternak (TPT) namun hijauan yang diberikan sangat tergantung pada ketersediaan lahan  pakan hijauan. Lahan TPT yang terbatas menyebabkan ketersediaan hijauan  juga yang terbatas. Saat ini harga bahan pakan konsentrat seperti jagung dan kedelai semakin meningkat, oleh karena itu penggunaan bahan pakan alternatif patut dipertimbangkan. Apapun bahan pakan yang akan digunakan, paling tidak harus mempertimbangkan beberapa aspek antara lain ekonomis, ketersediaan, kontinyuitas dan nutrisi. Dari aspek ekonomis, bahan pakan harus tersedia dengan mudah dan harga yang relatif murah.
Melihat potensi perkebunan sawit dengan hasil ikutannya yang cukup melimpah dan dapat dijadikan pakan ternak di Sumatera Barat maka perlu dipertimbangkan diadakannya integrasi ternak sapi dengan tanaman sawit sesuai dengan spesifik lokasinya.
Dalam satu hektar perkebunan sawit biasanya terdapat sebanyak 120-130 batang pohon sawit. Dalam satu batang pohon sawit itu bisa menghasilkan sekitar 20-25 tandan pelepah sawit dalam satu tahun. Sementara itu dari hasil pengolahan sawit pada pabrik pengolahan sawit, dalam satu hertar kebun sawit mampu menghasilkan Lumpur Sawit (Solid) sebanyak 1.132 kg dan Bungkil Inti Sawit (BIS) sebanyak 514 kg (mathius et al, 2004). Ketiga jenis hasil ikutan perkebunan sawit yang baisanya tidak termanfaatkan ini bisa dijadikan sebagai pakan sapi berkualitas tinggi karena kandungan gizinya yang baik.

HASIL IKUTAN TANAMAN SAWIT

1.   Pelepah Sawit (OPF = Oil Palm Fronds)

Kebun kelapa sawit yang sudah produktif mampu memproduksi limbah dari pelepah sawit dalam 1 ha mampu menyediakan pelepah sawit sebanyak 6 – 7 ton/tahun Jadi bila luas lahan sawit 345.000 ha mampu menyediakan pakan ternak sapi kurang lebih sebanyak 1.000.000 ekor.
Pada setiap panen tandan sawit harus membuang pelepah sawitnya, dalam 1 bulan umumnya 2 kali panen, otomatis setiap bulan 1 (satu) batang sawit akan membuang pelepah sawit sebanyak 2 (dua) kali. Produksi pelepah sawit (Fachri, 2006) :
·         Produksi Bahan Kering (BK) = 10,4 ton/ha/tahun.
·         Kebutuhan BK ternak dengan bobot 200 kg = 3 % x 300 kg = 9 kg.
·         Kebutuhan BK selama 1 tahun = 9 kg x 365 hari = 3,285 ton.
·         Jadi tiap ha lahan sawit dapat menjamin kebutuhan sebanyak 10,4 ton : 3,285 ton = 3 Satuan Ternak/tahun
·          Jika hanya boleh diberikan 50 % dari suplai HMT, maka dapat memenuhi kebutuhan 6 ST/ha/tahun.
Pelepah Sawit (OPF) dapat menggantikan fungsi rumput sebagai hijauan karena kandungan gizi yang terdapat pada OPF tidak terlalu jauh beda dengan rumput, namun  untuk tahap awal pemberian sebaiknya pemberian OPF diberikan 50% dari pakan hijauan dan akan lebih baik hasilnya jika didampingkan pemberiannya dengan pakan konsentrat. Dalam hal pemberian OPF dari hasil penelitian sebaiknya OPF dikupas kulit luarnya dan hanya mengambil isinya yang berwarna putih dari dua pertiga bagian ujung pelepah ke tandan karena jika tidak dikupas kulit OPF terasa keras dimakan oleh ternak sapi, namun jika ada mesin chopper  yang mampu menghaluskan ukuran  OPF maka hal itu dapat mempermudah sapi mengkonsumsinya. Perbandingan kandungan nilai gizi OPF dengan rumput dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini.
Tabel 1. Perbandingan kandungan nilai gizi OPF dengan Rumput (%) (Fakhri, 2006)
No
Nutrient
OPF
Rumput
1
Bahan Kering (BK)
29,81
24,4
2
Abu
4,48
14,5
3
Protein Kasar (PK)
9,22
8,2
4
Lemak Kasar (LK)
3,34
1,44
5
Serat Kasar (SK)
31,09
31,7
6
BETN
51,87
44,2
7
TDN
58,50
56,2
                
Keuntungan pemberian pelepah sawit  sebagai pengganti hijauan rumput antara lain:
·         Ketersediaan pelepah sawit di daerah perkebunan sawit cukup banyak untuk dijadikan pakan ternak sapi
·         Peternak sapi tidak terlalu sulit dalam hal pencarian pelepah sawit dibanding menyabitkan rumput untuk ternaknya karena pelepah sawit mudah di ambil di kebun sawit terutama saat panen. Satu tandan pelepah sawit yang dikupas  kulitnya bisa mencapai berat 2,2 kg. Sehingga peternak lebih hemat waktu dan tenaganya.
·         Limbah perkebunan sawit berupa pelepah sawit yang biasanya terbuang saat panen bisa termanfaatkan menjadi pakan sapi sehingga areal perkebunan lebih bersih dari pelepah yang biasanya berserakan.


2.   Bungkil inti sawit / BIS  (Palm kernel cake)
Bungkil inti sawit (palm kernel cake) atau BIS merupakan hasil ikutan pada proses pemisahan minyak inti sawit yang diperoleh secara kimiawi (ekstraksi) atau dengan proses fisik (expeller). (BIS) mengandung kadar protein yang cukup tinggi yaitu sekitar 15,73-17,19% (Chong et al., 1998). Kandungan nilai gizi BIS dapat dilihat pada tabel 2 berikut ini.
Tabel 2. Kandungan Gizi Bungkil Inti Sawit (Fapet IPB, 2006)
No.
Jenis analisa
Nilai
1.
Bahan Kering (%)
89.28
2.
Abu (%)
4.69
3.
Protein kasar (%)
17.19
4.
Serat kasar (%)
24.22
5.
Lemak kasar (%)
5.69

Jika dibandingkan dengan jenis pakan konsentrat lain, kandungan protein yang terdapat pada BIS jauh lebih tinggi dibanding Fermentasi Kulit Kakao (9,2%) dan dedak padi (9,8%).  Saat ini di Sumatera Barat masih terbatas jumlah pabrik pengolah sawit yang mempunyai hasil ikutan berupa BIS. Ada beberapa pabrik yang menghasilkan BIS tetapi komoditas tersebut di ekspor keluar negeri sebagai bahan pakan ternak. Untuk memperoleh BIS di Sumatera Barat saat ini baru tersedia untuk dijual sebagai pakan ternak hanya di Kota Payakumbuh yang dijual dengan harga Rp. 1.500/kg. Untuk pembelian dalam jumlah banyak jauh lebih menguntungkan pemakaian BIS ini jika dibanding dengan pemberian dedak sebagai pakan konsentrat karena harga dedak sekitar Rp.2.000/kg di beberapa tempat di Sumatera Barat.
Keuntungan Pemakaian BIS sebagai pakan konsentrat pada ternak sapi antara lain:
·         Kandungan proteinnya yang mencapai 17% sangat membantu peningkatan produktivitas berat badan sapi
·         Cenderung lebih mudah dalam aplikasi pemberian pakan terhadap sapi dan tidak membutuhkan waktu lama bagi sapi dalam penyesuaian proses mengkonsumsinya.
·         Bernilai cukup ekonomis, karena jika dibandingkan dengan dedak, harga BIS masih lebih murah Rp. 500 – 1.000,-/kg
·         Hasil ikutan pemisahan minyak inti sawit yang berupa (BIS) ini dapat termanfaatkan sebagai pakan ternak dan tidak menumpuk menjadi limbah di pabrik.
  

3.    Lumpur Sawit (Solid)

Lumpur Sawit (Solid) merupakan salah satu limbah pengolahan sawit dari sejumlah pabrik pengolahan sawit. Menurut Hidayat et al., (2007) Solid merupakan sumber daya yang cukup potensial sebagai pakan ternak, murah, tersedia dalam jumlah besar dan relatif tersedia sepanjang waktu. Sinurat et al, (2004) menyatakan bahwa kandungan protein kasar  Solid kering sekitar 9,6  – 14, 52%. Kandungan nilai gizi dari Solid dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini.

Tabel 3. Kandungan Gizi Lumpur Sawit (Solid) (Fapet IPB, 2006)
No.
Jenis analisa
Nilai
1.
Bahan Kering (%)
86.2
2.
Abu (%)
3,3
3.
Protein kasar (%)
13.2
4.
Serat kasar (%)
48,6
5.
Lemak kasar (%)
5.8

Kandungan nilai gizi Solid dengan BIS tidak jauh beda. Hampir setiap pabrik pengolah sawit di Sumatera Barat ini menghasilkan Solid. Pada pabrik pengolah sawit PT.SBS di Pasaman Barat menghasilkan Solid mencapai 12 ton per hari yang biasanya terbuang / menumpuk di pembuangan limbah pabrik. Biasanya pabrik pengolah sawit hanya membuang Solid ini di area perkebunan sawit sebagai pupuk. Pabrik pengolah sawit akan merasa terbantu sekali dalam hal penanganan limbah pabrik jika Solid ini dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Pada beberapa pabrik pengolah sawit yang berlokasi di Dharmasraya dan Pasaman Barat, Peternak hanya perlu membayar ongkos upah muat sekitar Rp.40 - 100,-/kg.
Keuntungan Pemakaian Solid sebagai Pakan Konsentrat pada ternak sapi antara lain:
·         Kandungan proteinnya yang mencapai 14% sangat membantu peningkatan produktivitas berat badan sapi
·         Bernilai ekonomis, karena hanya membutuhkan biaya Rp. 40 – Rp. 100/kg sebagai upah muat dari pabrik
·         Sangat membantu pabrik pengolah sawit dalam hal mengeliminasi dampak limbah yang ditimbulkan oleh Solid yang menumpuk.

  
Hasil Pengkajian

Dari hasil pengkajian oleh Bamualim et al (2011) yang dilaksanakan di Sitiung, Kabupaten Dharmasraya terhadap 18 ekor Sapi Bali selama 75 hari dengan perlakuan :
A.    1 kg Lumpur Sawit + 2 kg BIS +5 kg Pelepah Sawit  +15 kg Jerami Fermentasi
B.    2 kg Lumpur Sawit + 1 kg BIS +5 kg Pelepah Sawit  +15 kg Jerami Fermentasi
C.    Sebagai pembading diambil dari pola peternak dengan komposisi pakan Jerami Fermentasi 15 kg + 5 kg Ampas Tahu + 4 kg Kulit Kakao fermentasi + 2 kg dedak.
Didapatkan hasil sebagai berikut :
·         Perlakuan A terjadi peningkatan berat badan rata-rata 0,47 kg/ekor/hari
·         Perlakuan B terjadi peningkatan berat badan rata-rata 0,30 kg/ekor/hari
·         Perlakuan C hanya terjadi peningkatan berat badan rata-rata 0,20 kg/ekor/hari
Dari hasil pengkajian diatas dapat disimpulkan bahwa ternak sapi yang diberikan perlakuan pakan dengan suplemen dari Bungkil inti sawit (BIS), Solid dan pelepah sawit sebagai hijauan memiliki pertumbuhan yang jauh lebih baik dibanding sapi yang diberikan pakan dari ampas tahu, dedak dan kulit kakao fermentasi.
          Selain itu cara pengaplikasian pakan dari BIS dan Solid ini tidak sulit karena tidak perlu pengolahan lebih lanjut, dapat diberikan langsung atau dicampurkan dengan pelepah sawit (hijauan). Sapi yang diberikan perlakuan pakan suplemen dari BIS dan Solid ini menghasilkan Kompos  2,5 kg/ekor/hari Bahan Kering, dalam 75 hari telah mengkasilkan 190kg kompos dari satu ekor sapi, jadi sebanyak 18 ekor sapi menghasilkan 3,5 ton Bahan kering Kompos yang bernilai ekonomis dan bisa dimanfaatkan kembali untuk memupuk tanaman sawit.

Kamis, 09 Februari 2012

Ringkasan Liqo dgn Ismail Haniya PM Palestina


kisah menggugah dari seorang sahabat di milis

 
Assalamualaikum w.w

Kemarin 7-2-2012 jam 4-5.30 Waktu Kuwait, saya bersama beberapa Karyawan Indonesia di Kuwait, berkesempatan menghadiri pertemuan dengan Ismail Haniya PM palestina,  dlm kunjungannya ke Kuwait, Kesempatan berjabat tangan dan berpelukan dengan #Haniya, berikut rangkuman beberapa point pembicaraan beliau seingatnya krn kemarin tidak sempet merekam, sebagian besar rangkuman ini sudah saya posting di akun twitter di sini: @noorahasana  semoga bermanfaat.

- Pertemuan dengan #Haniya diadakan di "dewaniya" DR. Naser Al Sanee, ketua Islamic Constitutional Movement, di daerah Raudhah Kuwait
- #Haniya didampingi beberapa "pejabat" pemerintahannya, satu anaknya, 2 orang pejuang yg baru keluar dari penjara israel dan beberapa org lg
- PM palestina & Pejabat "dlm tanda kutip" hasil pemilu 2006 yang dimenangkan hamas tetapi yg kemudian tdk diakui dunia internasional #Haniya
- Setelah kata pembuka, #Haniya memperkenalkan siapa2 saja yang mengikutinya dalam kunjungan ke negara2 Atab diantaranya Kuwait

Diantara yang ikut rombongan #haniya, yaitu mentri dalam negeri, seorang doktor tehnik sipil, wakil mentri luar negeri Abu Jamal, anak #haniya yang bernama Hammam, seorang pegawai kantor #haniya pemuda yang 3 orang saudara2nya syahid. Dua orang yang baru keluar dari penjara Israel dalam kesepakatan pertukaran tawanan palestina dengan tentara israel Gilad Shalid. Salah seorang bernama Yahya Al sinwar, yang divonis 400 tahun penjara, dan dibebaskan setelah 25 tahun. satu orang lagi bernama Ruhul Syahu juga 25 tahun di penjara israel dari total vonisnya 25o tahun.

- Sambil bergurau #Haniya cerita, dulu ketika kita belajar Fiqh Bab Nikah dan bab Haji, ustadz biasanya bilang, kita lanjutkan bab sesudahnya
- Karena dua bab itu (nikah dan haji) adalah dua hal yh sgt susah untuk dilakukan oleh rakyat Palestina apalagi yg divonis 400 tahun #Haniya
-  Tapi dgn kuasa Allah kita skr baru saja melakukan manasik Umrah, dan Akh yahya Al Sinwar yg dihukum 400 tahun baru saja menikah
-  Kebesaran Allah, ketika umroh kita benar2 merasakan panggilan Nabi Ibrahim dalam surat al-hajj ayat 27 firman Allah من كل فج عميق
-  فج عميق celah yang dalam,sempit, subhanallah kitalah orang2 itu yg datang dari sempitnya penjara2 israel menuju rumah Allah
-  Ini adalah buah dari kesabaran kita dan keteguhan kita yang tetap berpegang dengan prinsip kita dalam perjuangan ini
-  Kesepakatan pertukaran 1000 tahanan palestina di israel dengan Gilat Shalid adalah keberhasilan kita semua, bukan hanya Hamas
-  1000 tahanan yg dibebaskan mencakup semua faksi palestina, dari semua wilayah Palestina, laki2 dan wanita, muslim dan non muslim
-  Ini adalah lambang kesatuan kita bangsa Palestina, dari gaza, tepi barat, batas tahun 48, kita semua adalah satu
-  Khusus untuk ikhwah di tepi barat, kalianlah yang akan menjadi penentu perlawanan kita di masa yang akan datang
-  Tepi barat yang telah melahirkan Yahya Ayyash, tepi baratnya Abu Hanud, tepi baratnya Abu Jabalain
-  Penawanan Gilad Shalid adalah sebuah kekuasaan Allah, kita tahan di gaza selama lima tahun, gaza yang terkepung dari segala penjuru
-  Gaza yg dimata2i setiap jengkal tanahnya, bukan dengan alat2 canggih, bukan hanya oleh israel tapi juga sebagian saudara2 kita
-  Gaza yang tdk ada gunung, tidak ada gua2 persembunyian, tapi selama lima tahun kita berhasil menahannya tanpa ada yg tahu tempatnya
-  Dalam perundingan2 pasal Gilad Shalit, kita diisyaratkan utk menuruti bbrp hal prinsip: mengakui Israel, perjanjian Oslo dll
-  Tapi qta tetap dgn prinsip2 kita, dua syarat utama kita: 1- Kesatuan tanah palestina gaza tepi barat dll tanpa surut 1 jengkalpun
-  2 Perwujudan negara Palestina tanpa mengorbankan sedikitpun prinsip-prinsip kita
-  Kita tidak punya hak untuk surut dari sejengkal pun tanah Palestina, karena tanah palestina, tanah Quds semuanya adalah Waqaf
-  Siapa yang berani mengganggu tanah Quds, semua tanah syam, palestina, syiria, akan bergetar, berintifadhah mengingkirkan thogut2
-  Semua tanah palestina harus dibebaskan dengan segala bentuk perlawanan, jihad, bertahan tanpa goyah sedikitpun
-  Kewajiban kita yang ada di bumi quds untuk mempertahankannya dengan gigih, kewajiban kalian (di negara lain) dengan bantuan...
-  kewajiban kalian (di negara lain) dengan bantuan (materi dan non materi), dengan kerjasama ini kita akan bisa membebaskan Al-Aqsa
-  Saudara2 kita yg tinggal di tanah tahun 48 (warga negara Israel), sekarang membuat program untuk memakmurkan Masjid Al Aqsa
-  Setiap hari mulai jam 8 pagi ada bolak2 bus wakaf yang mengangkut sesiapa yang ingin ke Masjid Al Aqsa supaya tetap ramai
-  Di halaman2 masjid Al Aqsa setiap hari ada kurang lebih 135 halaqoh qur'an dan halaqoh2 agama dengan ustadz2 yg ditanggung bersama
-  Untuk perayaan2 seperti akad nikah dan lainnya kita juga menganjurkan mereka untuk melaksanakannya di halaman Masjid Al aqsa
-  Ada lebih dari 50 ribu penghafal Al qur'an di palestina, dan kita bertekad akan mewisuda 10 ribu orang setiap tahunnya
-  Kita ciptakan generasi2 qur'ani, merakalah yang akan bisa membebaskan masjdi dan Bumi Al Aqsa tercinta


Wassalamualaikum w.w
Noor Aziz


 
 
 Di 'bumi' ini kita 'ditemukan'
 Satu Arah, satu PERJUANGAN
 Satu Aqidah, satu pegangan
 Asasnya terjalin ikatan
 UKHUWAH FILLAH
"Aqim daulatal islami fi nafsik, taqum fi ardhik"